Sebelumnya sudah membahas Kerajaan Islam Perlak, kini akan
membahas proses berdirinya Kerajaan Islam Samudra Pasai.
Pada waktu itu Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan,
karena situasi keamanan mulai tidak stabil , banyak para pedagang mengalihkan
kegiatannya ke tempat lain, yakni Pasai.
Situasi seperti ini, muncul penguasa lokal bernama Merah Silu yang
berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai. Di sinilah ia mendirikan
Kerajaan Islam Samudra Pasai. Kerajaan ini berdiri sekitar pertengahan abad ke –
13 M.
Kemudian hari, Merah Silu bergelar Sultan Malik al-Saleh. Ia
merupakan raja pertama di Indonesia yang bergelar Sultan. Samudra Pasai merupakan kota kembar yang
dipisahkan oleh Sungai Pase.
Dikarenakan kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran, para
pedagang asing memindahkan kegiatannya ke tempat baru yang berkembang, yakni
Samudra Pasai. Samudra Pasai merupakan bandar internasional yang mengekspor
lada.
Mengenai bukti-bukti keberadaan kerajaan ini, dapat dilihat
dari catatan Ibnu Batutah dan Marco Polo.
Menurut Ibnu Batutah, Sultan Kerajaan Samudra Pasai pernah berkunjung ke
Cina. Dan Marco Polo menyebutkan dua nama, Basma dan Samara yang diidentifikasikan
dengan Pasai dan Samudra.
(Nisan Sultan Malik al-Soleh/Plengdut.com) |
Sumber :
1.
Ensiklopedia Kerajaan Nusantara karya Nur Asiah
2.
Sejarah Nasional Indonesia, Balai Pustaka
3.
Sejarah kebudayaan Islam karya Mukarom