Gedung Setan di Tempat Paling Elit Batavia

Foto udara sebagian area Menteng yang diambil pada tahun 1939. Gedung warna merah yang saya arsir adalah Loji Freemason (Vrijmetselaarsloge) tempat dimana para anggota Tarekat Mason-Bebas berkumpul. Aktivitas penyembahan di dalam gedung ini, dan loji-loji lainnya di Hindia Belanda, berkesan aneh lagi tertutup bagi masyarakat umum. Kemudian masyarakat menjulukinya sebagai "Gedung Setan" dari nyanyian yang kadang terdengar sampai ke luar. Bahkan, walikota (Burgemeester) pertama Batavia, Mr. G. J. Bisschop yang menduduki jabatan tersebut tahun 1916-1920 adalah juga anggota Vrijmetselaarij.

Daerah Menteng ini awalnya adalah proyek pembangunan kawasan baru bernama Nieuw-Gondangdia yang dimulai tahun 1911. Komisi yang merancang ini bertugas di bawah Dewan Kotapraja bernama Commissie van Toesicht op het Beheer van het Land Menteng; dulu populer dengan sebutan Kondangdia-Commissie.

Salah seorang anggotanya adalah arsitek Belanda yang terkenal bernama P. A. J. Moojen (1879-1955) yang bekerja di Hindia Belanda rentang tahun 1903-1929.

Gedung yang dibangun pada tahun 1925 itu pernah dipakai pada tahun 1966 untuk menyelenggarakan Mahmilub (Mahkamah Militer Luar Biasa) untuk mengadili para pimpinan Gerakan 30/September G30S/PKI. Baru pada tahun 1967 dipakai sebagai kantor BAPPENAS.

Seiring perkembangan zaman, pada taman di bagian selatan gedung BAPPENAS kemudian dibangun Masjid Agung Sunda Kelapa yang selesai pada tahun 1970.

Agung Waspodo, melihat taman di depan dan belakang Gedung Setan ini memiliki simbol-simbol Yahudi dan Freemasonry. WalLaahu a'lam.

Depok, 25 Rabi'ul-Awwal 1440 Hijriyah

Keterangan : semua diambil dari akun fb Dek Bilal Dilanov

0/Post a Comment/Comments