STMJ vs Bandrek vs Sarabba: Perang Minuman Penghangat Tubuh Khas Nusantara, Mana Juara Saat Hujan?


Pendahuluan: Ketika Hujan Turun, Nusantara Punya Solusi

Hujan deras, udara dingin, dan badan mulai greges (tidak enak badan). Sebelum buru-buru minum obat kimia, nenek moyang kita sebenarnya sudah mewariskan "antibiotik alami" yang jauh lebih nikmat.

Nusantara punya tiga "Raja Minuman Jahe" yang legendaris: STMJ dari Malang, Bandrek dari Tanah Sunda, dan Sarabba dari Makassar. Sekilas sama-sama pedas jahe, tapi ternyata isian, filosofi, dan sensasi hangatnya beda total, lho!

Mana yang paling cocok buat lidahmu? Mari kita bedah satu per satu.

1. STMJ: Si "Creamy" Penambah Stamina dari Malang

Lahir di kota dingin Malang sekitar tahun 1970-an, STMJ adalah singkatan dari Susu, Telur, Madu, dan Jahe. Minuman ini adalah bukti kreativitas arek-arek Malang yang menggabungkan khasiat jamu dengan kenikmatan susu.

  • Ciri Khas: Teksturnya creamy dan lembut karena campuran susu segar dan kuning telur ayam kampung/bebek.
  • Sensasi Rasa: Manis, gurih, dan hangat. Rasa jahenya tidak "menonjok", lebih sopan di lidah karena diredam oleh susu.
  • Fungsi Utama: Bukan sekadar penghangat, tapi Pendongkrak Stamina (Energy Booster). Cocok buat yang lembur atau masuk angin parah.

2. Bandrek: Si "Spicy" Kaya Rempah dari Tanah Sunda

Bergeser ke Jawa Barat, ada Bandrek yang konon sudah ada sejak zaman kolonial. Bandrek adalah minuman "puris" (murni) bagi pecinta rempah sejati.

  • Ciri Khas: Warnanya cokelat pekat (dari gula aren) dan bening (tanpa santan/susu, meski ada varian pakai susu). Isiannya sering ditambah kerokan kelapa muda.
  • Sensasi Rasa: Pedas Semriwing! Selain jahe merah, bandrek asli biasanya memakai cengkeh, kayu manis, dan daun pandan. Aromanya sangat aromatik.
  • Fungsi Utama: Penghangat Tubuh Ekstrem. Cocok diminum saat hujan badai di dataran tinggi seperti Bandung atau Puncak.

3. Sarabba: Si "Savory" Gurih Pedas dari Makassar

Terbang ke Sulawesi Selatan, kita bertemu Sarabba. Orang Bugis-Makassar punya racikan unik yang mungkin terdengar aneh bagi orang awam: Jahe campur Merica!

  • Ciri Khas: Menggunakan Santan (bukan susu) dan kuning telur (opsional). Yang bikin beda adalah tambahan bubuk Merica/Lada.
  • Sensasi Rasa: Unik banget! Ada rasa gurih (savory) dari santan, manis gula aren, dan pedas yang "nonjok" ganda dari jahe plus merica.
  • Fungsi Utama: Mengusir Masuk Angin & Pemulih Kerja Keras. Biasa dinikmati buruh pelabuhan atau pekerja keras di malam hari bersama pisang goreng cocol sambal.
FiturSTMJ (Malang)Bandrek (Sunda)Sarabba (Makassar)
Bahan UnikSusu & TelurCengkeh & Kelapa MudaSantan & Merica
TeksturCreamy & KentalCair & RinganGurih & Pekat
Level Pedas⭐⭐ (Hangat)⭐⭐⭐ (Pedas Rempah)⭐⭐⭐⭐ (Pedas Lada)
Teman MakanKacang rebusUbi/Kacang rebusPisang Goreng + Sambal

Kesimpulan: Siapa Juaranya?

  • Pilih STMJ kalau kamu butuh tenaga ekstra dan suka rasa susu yang manis lembut.
  • Pilih Bandrek kalau kamu suka aroma rempah kuat dan ingin sensasi hangat yang menenangkan tenggorokan.
  • Pilih Sarabba kalau kamu petualang rasa yang berani mencoba sensasi gurih-pedas merica yang bikin keringat bercucuran!

Apapun pilihannya, ketiga minuman ini bukti bahwa kekayaan rempah Nusantara adalah juara dunia yang sesungguhnya.

Baca juga artikel sebelumnya Lotek VS Gado-Gado

📚 Sumber Referensi

  1. Rahman, Fadly. (2016). Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. (Untuk validasi sejarah rempah).
  2. Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif. Kuliner Minuman Tradisional Indonesia. (Laman Indonesia.travel).
  3. Times Indonesia. (2020). Sejarah STMJ Legendaris Kota Malang.

0/Post a Comment/Comments