Kakek Prabowo Terlibat Partai Indonesia Raya (Parindra), Sementara Prabowo Mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

Kakek Prabowo bernama Raden Mas Margono Djojohadikusumo yang lahir pada 16 Mei 1894 di Purwokerto. Margono merupakan  cucu buyut dari Raden Tumenggung Banyakwide atau lebih dikenal dengan sebutan Panglima Banyakwide, pengikut setia dari Pangeran Diponegoro, dan anak dari asisten Wedana Banyumas. Ia bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) Banyumas, adalah sebuah Sekolah Dasar pada zaman kolonial Belanda di Banyumas, dari tahun 1900-1907.
Dalam kariernya, Margono pernah  sebagai inspektur di De Algemene Volkscrediet Bank (AVB) alias bank perkreditan rakyat. Ia juga pemerhati perkembangan politik, waktu mudanya pernah menghadiri ceramah E.F.E. Douwes Dekker di Purworejo. Ia juga terlibat dalam Partai Indonesia Raya (Parindra).



Margono pernah mengusulkan pendirian Bank Sentral / Bank Sirkulasi, dan diberi mandat oleh Soekarno-Mohammad Hatta untuk membuat dan mengerjakan persiapan pembentukan Bank Sentral (Bank Sirkulasi) Negara Indonesia pada tanggal 16 September 1945.

Pada 15 Juli 1946, terbitlan Perpu nomor 2 tahun 1946 tentang pendirian Bank Negara Indonesia, dan penunjukan R.M. Margono Djojohadikusomo sebagai Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI). Ia juga sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang pertama.

Karier Prabowo Subianto

Selepas dari militer, Prabowo mengawali karir politiknya dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Meski lolos sampai putaran akhir, ia dikalahkan oleh Wiranto.

Prabowo bersama adiknya dan aktivis lainnya pada 6 Februari 2008 mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dalam waktu singkat menghadapi Pemilu 2009, Partai Gerindra gencar mengkampanyekan Prabowo sebagai Calon Presiden. Strategi ini efektif menaikkan perolehan Gerindra. Karena Partai Gerindra tidak memperoleh suara 20%, Prabowo bersedia menjadi Cawapresnya Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2009.

Pada pemilu 2014, Partai Gerindra berada di peringkat ketiga. Dalam Pilpres 2014, Prabowo maju sebagai Capres bersama Hatta Rajasa melawan Jokowi-JK.

Dalam beberapa survei, Partai Gerindra diprediksi akan menjadi partai papan kelas atas. Pada Pemilu serentak di 2019, sudah resmi Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai Capres-Cawapres berhadapan dengan Jokowi-Ma'ruf. (IM)

*diolah dari berbagai sumber


0/Post a Comment/Comments