WARTANUSANTARA.ID|TURKIYE-- Pasca gempa yang melanda Turki 6 Februari lalu, pemerintah Turkiye tetap menegaskan Pemilu tetap akan dilaksanakan 14 Mei mendatang.
Aliansi partai oposisi yang berjuluk Table of Six terpecah. Lantaran Ketua Partai IYI Meral Aksener keluar dari aliansi karena berbeda pendapat dengan 5 partai Oposisi lainnya.
Meral Aksener secara terbuka menolak Kemal Kilicdaroglu (Ketua Partai CHP) sebagai calon presiden bersama dalam pemilihan mendatang pada bulan Mei. Aksener mengusulkan walikota Istanbul dan Ankara yang populer, Ekrem Imamoglu dan Mansur Yavas (anggota Kilicdaroglu), sebagai calon presiden. Namun usulannya ditolak.
Meral Aksener akan mencalonkan diri sebagai calon presidennya sendiri. Perpecahan aliansi oposisi ini membuat Erdogan akan memenangkan kembali seperti tahun 2018.
Aliansi oposisi gagal kembali mewujudkan calon tunggal untuk menyingkirkan Erdogan. Pada pemilu Presiden 2018, CHP mencalonkan wakil ketuanya, Muharrem Ince, sebagai presiden; SP mencalonkan ketuanya, Temel Karamollaoglu; IYI mencalonkan ketuanya, Meral Aksener. Di luar koalisi keumatan itu, masih ada Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang berbasis massa kaum Kurdi dengan mengajukan daftar calon legislatif dan presiden sendiri. HDP mencalonkan ketuanya, Selahattin Demirtas, yang masih meringkuk di penjara sejak tahun 2016 sebagai presiden.
Presiden Erdogan akan mencalonkan kembali pada pemilu Mei nanti. Erdogan didukung oleh Partai AKP dan MHP.
Meski jajak pendapat menunjukkan Erdogan berhasil meningkatkan popularitasnya sejak Agustus, dia masih belum memiliki angka untuk menang di putaran pertama.