KEBANGKITAN ULAMA 1926

Oleh Ahmad Mansur Suryanegara
Perubahan kebijakan Kerajaan di Arabia diperkecil menjadi Saudi Arabia, di bawah Raja Abdul Aziz, yang tidak memberi ruang gerak kepada kaum Aswaja, dari Surabaya, mengirimkan Utusan ke Raja, agar kalangan Aswaja di Saudi Arabia diberikan kesempatan untuk sama sama melaksanakan ajaran Aswaja di samping gerakan Wahabi di Saudi Aràbia.

Sepulangnya dari Saudi Arabia, bangkitlah NAHDLATOEL OELAMA, 31 Januari 1926, di bawah pimpinan KHUDROTUS SYEIKH ROIS AKBAR KH HASYIM ASY'ARI.
Situasi internasional, setelah didirikannya Republik Sekuler Turki (1924). Timbullah gerakan KHILAFAH atau PAN ISLAMISME. Dan akan diadakan kongresnya di Kairo (1925). Tetapi gerakan ini gagal, karena Saudi Arabia dgn Wahabi baru bangkit.
Di Indonesia, pengaruh Republik Turki Sekuler dan Saudi Arabia Wahabi, berdampak bangkitnya gerakan MODERNISASI PONTREN, 19 September 1926, di Ponorogo Madiun Jatim, PONTREN MODERN DARUSSALAM GONTOR, di bawah pimpinan Trimurti:
KH AHMAD SAHAL, KH ZAINUDDIN FANNANIE, dan KH IMAM ZARKARSYI.
Kebangkitan gerakan Modernisasi Pontren, terjadi di tengah upaya Pem Kol Belanda, melestarikan penjajahan Kerajaan Protestan Belanda di Indonesia ( Hindia Belanda ) dgn cara meningkatkan usaha Pembodohan Pribumi Muslim. Ketiga Trimurti di atas justru sebaliknya membangkitkan gerakan Memodernisasikan sistem pendidikan Pontren.
Beda dgn situasi di Banten (1926) dlm menjawab tantangan penindasan para pembantu penjajah, di bawah pimpinan KH CARINGIN, melancarkan PERLAWANAN secara fisik, 12 Oktober 1926. Diserangnya kantor Kecamatan dan kelurahan.
Gerakan ini, diawali malamnya dgn membaca 40 Ribu SHOLAWAT. Massa Thoriqoh di bawah BENDERA PUTIH dgn Lafadz ALLAH, bergerak merusak Rumah atau Kantor kecamatan. Gerakan protes KAUM THORIQOT NAQSABANDI Banten, oleh Pem Kol Belanda, disebutnya sbg gerakan komunis.
Apa maunya menyebutkan sbg gerakan komunis padahal BENDERANYA BERTULISKAN ALLAH. Dan sebelumnya, TIDAK mengaji Das Kapitsl. Tetapi mengadakan DZIKIR BACA SHOLAWAT dan SHOLAT MALAM TAHAJUT.
Kemudian, para Ulama ditangkap dan dibuang ke Boven Digul Papua. Kecuali KH Caringin, dipenjarakan di Penjara Cianjur. Apakah tuduhan sbg gerakan komunis, agar tidak mendapatkan dukungan dari para ULAMA THORIQOT lainnya.
Baca dan miliki API SEJARAH Jilid Kesatu. Bisa pesan ke BU NIA, 0813 2161 4141. Peristiwa sejarah yang penting dikaji, mengapa di bulan Januari, September, dan Oktober, di tahun 1926, terjadi KEBANGKITAN ULAMA di Indonesia ???
Sumber : FB

0/Post a Comment/Comments