7 Tips Agar Menjadi Hafidzoh Yang Tidak Sombong


Ditulis oleh Wafiq Azizah
Mahasiswa STEI SEBI Depok

[WARTANUSANTARA.ID] Dalam masyarakat kita, seorang hafidzoh—yakni seorang wanita yang telah menghafal Al-Qur'an—dikenal sebagai sosok yang sangat dihormati. Kecakapan mereka dalam menghafal dan memahami kitab suci ini sering kali menjadi teladan dalam iman dan ilmu. Namun, seperti dalam berbagai aspek kehidupan, terdapat berbagai kepribadian di antara mereka, termasuk yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan yang seharusnya mereka anut.

Sombong atau takabbur adalah sifat yang sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Meskipun hafidzoh diharapkan menjadi contoh akhlak yang baik, terkadang ada individu yang, alih-alih mengedepankan sifat tawadhu (kerendahan hati), justru menunjukkan sikap sombong. Mereka mungkin merasa superior hanya karena pencapaian mereka dalam menghafal Al-Qur'an, sehingga menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain.

Sikap sombong ini bisa muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya, ada hafidzoh yang menunjukkan sikap meremehkan orang-orang yang belum menghafal Al-Qur'an, atau bahkan mereka yang belum begitu paham tentang agama. Mereka mungkin dengan sengaja atau tidak sengaja memperlihatkan kesombongan dalam cara berbicara, atau mungkin memandang rendah mereka yang belum mencapai tingkat pengetahuan atau spiritualitas yang sama.

Perilaku seperti ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sifat tawadhu adalah ciri dari orang-orang yang benar-benar beriman. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya terdapat rasa sombong meskipun hanya seberat biji sawi" (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga sikap rendah hati dan menghindari kesombongan, tak peduli seberapa besar pencapaian yang telah diraih.

Seorang hafidzoh yang sombong bukan hanya merugikan diri mereka sendiri tetapi juga dapat berdampak negatif pada orang-orang di sekeliling mereka. Kesombongan dapat menciptakan jarak dan perpecahan dalam komunitas, serta menghilangkan kesempatan untuk berdialog dan bertukar ilmu dengan cara yang saling menghargai.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi para hafidzoh untuk selalu mengingat bahwa menghafal Al-Qur'an adalah anugerah dan tanggung jawab besar yang seharusnya mendekatkan mereka kepada Allah dan menginspirasi mereka untuk lebih rendah hati. Selain itu, mereka harus terus belajar dan memperbaiki diri, tidak hanya dalam aspek hafalan, tetapi juga dalam penerapan ajaran Islam yang menyeluruh, termasuk akhlak dan interaksi sosial.

Akhirnya, sikap tawadhu dan saling menghormati adalah kunci untuk memastikan bahwa pencapaian dalam agama tidak mengarah pada kesombongan. Dengan menjaga sikap rendah hati dan membagikan ilmu dengan cara yang penuh kasih sayang, hafidzoh dapat benar-benar mencerminkan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan menjadi teladan yang positif bagi masyarakat.

Maka dari itu untuk Menghindari Sikap Sombong dalam menghafal qur’an itu Ada beberapa cara yang dapat kita jalani dengan tekun dalam kehidupan sehari hari.

1. Sadar akan Amanah: Pahami bahwa menghafal Qur'an adalah amanah yang diberikan oleh Allah. Anggaplah diri sebagai pelayan, bukan pemilik pengetahuan. Ini dapat membantu menjaga sikap rendah hati.

2. Berusaha Memahami dan Mengamalkan
Fokuskan perhatian pada pengamalan ajaran Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Menghafal tanpa pemahaman dan praktik tidak akan menghindarkan seseorang dari sikap sombong.

3. Hargai Usaha Orang Lain
Akui dan hargai usaha orang lain dalam belajar dan beribadah. Ini akan menghindarkan dari merasa lebih unggul dan memperkuat rasa persaudaraan dalam komunitas.

4. Terus Belajar dan Mengkaji:
 Selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, bukan hanya dalam hafalan tetapi juga dalam tafsir dan aplikasi ajaran Qur'an.

5. Selalu Ingat Kelemahan Diri
Sadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Mengingat kelemahan diri sendiri dapat mencegah perasaan superioritas.

6. Bersikap Ramah dan Sabar: Praktekkan sikap ramah dan sabar terhadap sesama, terutama kepada mereka yang belum mencapai tingkat penghafalan yang sama. 

7. Berdoa dan Minta Perlindungan Allah: Selalu berdoa kepada Allah untuk dilindungi dari sifat sombong dan untuk diberi kekuatan dalam menjalankan ajaran-Nya dengan ikhlas.

Dengan menjaga prinsip-prinsip ini, penghafal Qur'an dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki hafalan yang kuat, tetapi juga sikap yang mulia dan rendah hati.

0/Post a Comment/Comments