Persahabatan Ali dengan Umar Disaat Genting

Ketika Khalifah Abu Bakar as-Shidiq sakitnya semakin parah, beliau mengumpulkan para sahabat senior mengenai pergantian Khalifah penggantinya. Beliau merasa hidupnya takkan lama lagi, mesti harus ada pengganti dirinya. Dengan mantap beliau menginginkan Umar bin Khotob al-Faruq sebagai pengganti dirinya. Beliau meminta pendapat kepada para sahabat senior, mereka menolak usulan Khalifah Abu Bakar. Karena Umar bin Khotob sangat berbeda dengan Abu Bakar. Umar bin Khotob terkenal sebagai orang yang sangat keras, dan mudah meledak marah, walaupun memiliki hati yang baik dibalik itu semua. Mereka bertanya-tanya apakah mungkin kekhalifahan dipercayakan kepadanya? Tampangnya saja sangat menakutkan bagi anak-anak. Namun dalam keadaan kritis, Ali bin Abi Thalib melangkah maju untuk mendukung Umar bin khotob sebagai Khalifah pengganti Abu Bakar. Para sahabat pada waktu itu menerima kekhalifahan berada dalam tangan Umar bin Khotob.
Umar bin Khotob bukanlah orang kaya, dan cenderung menolak mengambil gaji dari baitul mal. Ali bin Abi Thalib mendesaknya untuk mengambil gaji yang sesuai dari perbendaharaan masyarakat, dengan alasan wilayah Islam semakin meluas, umat tidak lagi cukup dengan seorang khalifah paruh waktu yang memerah susu sapi untuk mendapat tambahan uang tunai. Amirul Mukminin Umar bin Khotob setuju, beliau membentuk sebuah komisi yang bertugas menghitung berapa banyak yang dia butuhkan untuk hidup seperti orang Arab rata-rata, tidak lebih dan tidak kurang, dan kemudian menetapkan jumlah tersebut sebagai gaji untuknya. (Dikutip semuanya  dari buku Puncak Bagdad, Sejarah Dunia versi Islam karya Tamim Ansary)
Tulisan di atas menyatakan bahwasanya Ali bin Abi Thalib mengakui keabsahan Umar bin Khotob sebagai khalifah yang kedua. Selama kekhalifahannya, Umar bin Khotob menjadikan Ali bin Abi Thalib sebagai penasihat utama. Ali bin Abi Thalib tidak pernah mengajarkan untuk mencaci maki apalagi untuk melaknatnya. Mereka berdua adalah sahabat terdekat Rosulullah Saw. Ali bin Abi Thalib sebagai sepupu dan menantu Rosul. Sementara Umar bin Khotob sebagai mertua Rosul.
Tulisan ini merupakan tulisan saya yg disimpan www.imannumberone.wordpress.com
Selesai di kaki Gunung Gede Pangrango yang dingin

Iman Munandar

0/Post a Comment/Comments