Hijrah Yang Pertama (16)

Semenjak Rosulullah Saw. berdakwah secara terang-terangan, gangguan yang diarahkan kepada kaum muslimin yang lemah terus terjadi. Mengingat Rosulullah tidak mampu untuk melindungi mereka,  beliau berkata kepada mereka, “Pergilah ke tanah Habsyah, karena di sana ada seorang raja yang tak seorang pun didzolimi di sana, sampai Allah memberi kalian jalan keluar dari kesulitan yang kalian hadapi.”[1]

Kaum muslimin yang ikut hijrah ke Habsyah berjumlah sekitar 10 sampai 16 orang[2], di antaranya terdapat puteri Rosulullah bernama Ruqayyah bersama suaminya, Utsman bin Affan. Peristiwa ini terjadi pada bulan Rajab tahun lima kenabian. Peristiwa ini dikenal hijrah yang pertama dalam sejarah Islam. Mereka tinggal di Habsyah selama 2 bulan, pada bulan Syawal tahun yang sama mereka kembali ke Mekkah karena mendengar bahwasanya kaum Quraisy telah masuk Islam. Begitu mereka tiba di perbatasan, ternyata kabar tersebut adalah berita bohong. Sebagian ada yang kembali ke Habsyah, masuk Mekkah secara sembunyi-sembunyi, dan masuk Mekkah dengan jaminan keamanan dari salah seorang Quraisy.

Penyebab kabar bohongnya bahwa kaum Quraisy masuk Islam ialah ketika Nabi Saw. membaca surat An-Najm di depan Ka’bah sampai ayat, ‘Maka apakah patut kamu (orang-orang musyrik) menganggap (berhala) al-Lata, al-Uzza, dan al-Manat, yang ketiga kemudian (sebagai anak perempuan Allah).(An-Najm [53] : 19-20). Setan membisikkan kepada mereka, “Itulah Gharaniq yang agung dan syafaat benar-benar yang diharapkan.” Mereka mengira bahwasanya Nabi mengucapkannya, mereka (kaum musyrikin) ikut sujud bersama beliau. Rosulullah mendengar bisikan setan kepada mereka, beliau sedih. Sebenarnya Nabi tidak memuji tuhan-tuhan berhala mereka. Turunlah surat al-Hajj ayat 52 yang menghibur dan mengurangi kesedihan beliau, beliau pun bergembira. Ini merupakan ketentuan-Nya yang berlaku terhadap para Nabi dan Rosul karena hikmah yang diketahuinya.[3]

Lalu siapa yang membiayai perjalanan hijrah kaum muslimin yang lemah ke Habsyah? Dialah Utsman bin Affan yang kaya, menantunya Rosulullah Saw. Di Habsyah, Utsman membina koneksi bisnis yang membuatnya lebih kaya lagi. Bahkan ketika Hijrah ke Yastrib (kemudian hari berganti Madinah), Utsman tidak pernah memutus hubungan bisnis dengan kota asalnya, Mekkah.[4] Utsman bin Affan benar-benar kaya, selalu mengeluarkan harta kekayaannya yang sangat banyak untuk perjuangan Islam.
Selesai di kaki gunung Gede Pangrango






[1] Abu Bakar Jabir al-Jazai’ri dalam Sirah Nabawiyahnya hlm. 136.
[2] Menurut hitungan Abu Bakar Jabir dan Umar Abdul Jabar ada 10 orang, sementara Shafiyurrahman al-Mubarakfury ada 12 laki-laki dan empat perempuan.
[3] Ibid, hlm. 137.
[4] Dari Puncak Bagdad, Tamim Ansary, hlm. 108.

0/Post a Comment/Comments