Umar, Gerbang Fitnah yang Terdobrak.

Didalam sebuah hadist dikisahkan, bahwa ketika Rasulullah bersama Abu Bakar, Umar, dan Utsman sedang mendaki bukit uhud tiba-tiba bergetarlah bukit tersebut. Sehingga Rasulullah bersabda "Tenanglah hai Uhud. Sesungguhnya diatas lerengmu ini ada seorang Nabi, Shiddiq dan 2 Syuhada". HR. Al-Bukhari.

Salah satu dari 2 Syuhada yang di sabdakan Rasulullah adalah Umar.
Kenapa Umar ??
Di dalam bukunya Al-Bidayah Wan-Nihayah, Ibnu Katsir mengisahkan bahwa saat menjabat sebagai Khalifah, Umar dibunuh oleh Ghailah Abu Lu'luah yang merupakan budak dari Al-Mughirah.

Kematian inilah yang disabdakan Rasulullah dalam hadistnya diatas dengan sebutan Syuhada, yang salah satu diantaranya adalah Umar, sedangkan seorang Syuhada lainnya ialah Utsman.

Dan siapakah yang disebut Shiddiq tersebut ? Jelas itu adalah panggilan yang disematkan terhadap sahabat Abu Bakar.

Lantas, Apa hubungannya antara ke Syahidan Umar dengan Terdobraknya Gerbang Fitnah ??

Oke kita bahas,..
Terjadi sebuah perbincangan antara Hudzaifah dengan Umar yang direkam dalam sebuah HR. Al-Bukhari

Saat itu kami sedang duduk bersama Umar.
Maka berkatalah Umar, "Siapa diantara kalian yang ingat betul terhadap sabda Rasulullah yang berkaitan dengan fitnah.

Maka aku pun menjawab, "Akulah orangnya".
Umar berkata, "Sungguh engkau terhadap masalah ini termasuk orang yang pakar".

"Aku pun mengatakan permasalahan itu dihadapannya, "Ketahuilah fitnah yang menimpa seorang laki-laki terkait keluarga, harta, anak atau tetangganya dapat dielakkan dengan shalat, puasa, sedekah, dan melakukan amar makruf nahi mungkar".

Umar berkata, "Bukan itu yang aku maksudkan, tetapi fitnah yang melanda umat islam laksana gelombang di samudra".
Maka Hudzaifah pun berkata, "Tenang saja engkau tidak akan mengalami pedihnya fitnah itu wahai Amirul Mukminin, karena antara fitnah itu dan diri anda terdapat pintu tertutup yang menghalanginya".

Lalu Umar bertanya kembali, "Apakah pintu itu akan terbuka atau didobrak ?".
Hudzaifah menjawab,"Pintu itu akan didobrak secara paksa".

Umar berkata,”Kalau begitu untuk selamanya pintu itu tidak dapat ditutup kembali.

Syaqiq bertanya kepada Masruq, “Bukankah Umar sudah mengetahui hal tersebut ?”
Masruq menjawab, “Iya dia memang tahu benar mengenai hal ini seolah-olah dia menghafal bahwa malam ini lebih dekat jatuhnya dari esok hari”.

Kemudian Hudzaifah melanjutkan ucapannya,”Ketahuilah, yang aku ucapkan ini bukanlah omong kosong”.

Kami merasa sungkan untuk bertanya langsung kepada Hudzaifah, maka kami menyuruh Masruq untuk menanyakannya.
Masruq pun bertanya,”Siapakah yang dimaksud dengan gerbang itu?”.
Hudzaifah menjawab, “Umar”.

Bukan cuma sekali percakapan diatas terjadi, terdapat beberapa percakapan lain antar sahabat.

Pernah suatu hari Umar bertemu dengan Abu Dzar, dan Umar menggandeng tangan Abu Dzar dengan kuat, sehingga Abu Dzar berkata dengan setengah berteriak, “Lepaskan tanganku, wahai penghalang fitnah”. HR.Thabarani.

Di lain waktu
Abu Dzar pernah berkata sambil menunjuk kepada Umar, “Ketahuilah fitnah tidak akan terjadi, selama engkau masih hidup”. Dalam Kitab Fath Al-Bari.

Dalam kitab Mukhtshar Sirah Ar-Rasul, diceritakan
Utsman bin Mazh’un pernah berkata kepada Umar,”Wahai Pengunci Fitnah”.

Begitupun Abdullah bin Salam juga pernah berkata,”Aku melihat dalam Taurat bahwa engkau ini adalah gerbang menuju neraka jahanam.
Maka umar pun berkata,”Tafsirkan untukku, ungkapanmu itu”.
Dan ia pun menafsirkannya,”Engkau adalah pintu yang menutupinya agar orang-orang tidak dapat memasukinya, tetapi sepeninggalmu terbukalah pintu itu”.

Dan selamat datang dihari-hari penuh fitnah ini.
Semoga Allah menjaga kita.

*referensi
1.Ringkasan Al-Bidayah Wan-Nihayah
2.Eksiklopedia Akhir Zaman
(Sumber : inilah.com)

Batam, 10 April 2017
*Tulisan di atas se izin dari Ary Setiawan

0/Post a Comment/Comments