Jadikan Setiap Ujian/Cobaan Sebagai Batu Loncatan Menuju Puncak Kesuksesan

Muhammad bin Abdullah terlahir sebagai anak yatim. Karena tradisi Arab jaman dulu, beliau diasuh dan disusui oleh orang lain.
(Sumber : YukPiknik.com)


 Usia 4-5 tahun kembali ke pangkuan ibunya, namun di usia 6 tahun ibunya meninggal dunia.

Usia 6 diasuh oleh kakeknya, namun hanya di usia 8 tahun kakeknya meninggal dunia.

walaupun diasuh oleh pamannya, beliau tidak mau jadi beban. Akhirnya beliau bekerja sebagai pengembala kambing punya orang lain. Usia 12 tahun ikut berdagang ke Syam (wilayah Romawi Timur). Dari sinilah beliau belajar sebagai pedagang ulung yg kemudian hari sukses menjual barang2 punya Khadijah dengan keuntungan yang sangat besar, hal ini belum terjadi sebelumnya. kelak Khadijah menjadi istrinya.

Usia 15 tahun, beliau ikut dalam peperangan. Dari sini beliau belajar sebagai panglima perang, dalam sejarahnya selalu menang.

Walaupun beliau ini dijadikan oleh Allah sebagai Rosul terakhir, justru harus melewati berbagai ujian untuk meningkatkan kualitas dirinya. Begitu pula dengan kita, setiap ujian silih berdatangan, itu sebagai sinyal bagi kita agar terus meningkatkan kualitas diri menuju puncak kesuksesan.

 Selesai di kaki gunung Gede Pangrango.

0/Post a Comment/Comments