Sikapku Soal FH, KAMMI dan Indepedensi (Part I)

By : Ade Putera Winata


Tulisan ini diedit dan disempurnakan tanpa mengurangi makna dari penulisnya. Bahasan tentang independensi KAMMI maupun dualisme KA KAMMI sampai sekarang masih ramai diperbincangkan oleh para alumninya. Terutama masalah dukungan KA KAMMI Versi FH yang mendukung pencapresan Anis Matta oleh PKS.

Selamat menikmati dan Part ke - 2nya insya Allah akan menyusul
Jangankan saat saya ngurusin genAMPM sembari jabat di KAMMI.. 

Saat mengisi liqo atau hadir liqo, atau mengkondisikan agar adik-adik di ormawa saat itu untuk mentoring atau MK khos (Madrasah KAMMI) pun.. 


Itu mereduksi independesi KAMMI, dan saya mengakui itu. Kita ini bukan orang dungu, dan bodoh bahwa independensi harga mati atau saklek dan keluar dari realita.

Saya paham dimana organisasi saya lahir, bahwa partai tersebut (apapun bentuk dan namanya) sebagai stakeholder terbesar baik dari kelahiran, perkembangan nya dan sampai hari ini.

Saya juga tidak suka , dengan adik, abangda dan teman sejawat yang menihilkan partai tersebut sebagai bangsat dan bajingan dengan dalih indepedensi

Saya juga tidak suka, dengan adik, abangda dan teman sejawat yang terlalu mensempurnakan partai tersebut tanpa salah hanya untuk menjalankan titah/instruksi apapun namanya sampai mengorbankan nilai dan menghilangkan daya kritis kader.

Namun saya lebih tidak suka lagi, dengan orang yang menggunakan indepedensi untuk mengagitasi hanya karena untuk kepentingannya. karena lagi slek dengan partai atau pas dia gagal operasi ke langit 
Sebenarnya...

Hal begini sudah kita bahas tuntas disaat sama-sama  dulu di Bandung, bahwa nilai-nilai KAMMI bagaikan bambu yang punya daya lengkung yang bisa mengikuti realita, kepentingan, urgensi dan sebagainya.

Namun juga punya titik diam, yang harus dijaga diperjuangkan, dan diingatkan dikala dilanggar.

Toh, saya juga lahir di kampus di mana dikala organisasi ini tumbuh tidak bagus hubungannya dengan entitas yang terkait, dan hasilnya buruk.

Namun kita juga pernah bertarung, menghajar dan dihajar untuk membela nilai tersebut.

Jangan antum (anda) kira, saat saya dulu ribut-ribut hanya karena urusan pribadi atau gabung dengan kubu antum karena tidak suka pada person by person (saat itu hubungan saya sangat baik dengan kawan kita itu). Tidak lebih karena nilai yang kita yakini harus diperjuangkan dan dilanggar oleh beberapa kawan baik kita.

Silahkan kalau antum (anda) seiring waktu, menganggap nilai tersebut menjadi nihil atau berbeda tafsir. It's your choice.

Namun, jangan juga menyalahkan kalau orang-orang seperti saya atau mas AS yang mengganggap itu penting untuk ditanyakan, digugat, dan dikritik.

Karena hal yang sekarang terjadi ini, bagaikan bambu yang dilepas secara paksa. Apapun retorika atau pembenaran itu dibelakangnya.

But life is life, Pilihan suka-suka masing-masing. Saya bukan siapa-siapa yang punya power untuk bisa menyalahkan atau membenarkan yang dilakukan abangda FH dan kawan-kawan

Sumber : - https://web.facebook.com/Arifventrois/posts/10203885822063693
- https://web.facebook.com/Arifventrois/posts/10203885822063693?comment_id=10203913941326657&reply_comment_id=10203921947286801&comment_tracking=%7B%22


0/Post a Comment/Comments