Erdogan : "Aku adalah Perisai dan Juga Pedang"

Terpilihnya Erdogan dalam pilpres kemarin tidak serta merta berbagai ujian itu selesai. Kini Erdogan harus menghadapi konspirasi pelemahan mata uang Lira. Beberapa hari yang lalu, Presiden Amerika Donald Trump menggandakan tarif aluminium dan baja, salah satunya terhadap Turki.
"Saya baru saja mengesahkan penggandaan tarif pada Baja dan Aluminium kepada Turki bersamaan dengan mata uang mereka, Lira Turki, melemah dengan cepat terhadap Dollar kami yang sangat kuat!” kata Trump lewat akun twitternya. “Aluminium sekarang akan menjadi 20% dan Baja 50%. Hubungan kami dengan Turki tidak bagus saat ini!”, seperti dilansir dari laman Turkinesia.net.


Bagaimana Erdogan menyikapi soal konspirasi yang selama ini dilakukan oleh sekutunya AS. Mari simak analisanya oleh Nandang Burhanudin di bawah ini

Tn. Erdogan dan Kesetiaan
By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
Semua tahu, Turki adalah sekutu kuat AS di NATO. Tapi Tn. Erdogan paham, AS tak pernah setia mencintai Turki.
(2)
Penolakan Kongres AS atas proyek Turki 2 M dollar di pesawat canggih F35B, contoh dari ketidaktulusan itu. AS jelas standar ganda.
(3)
AS juga memilih bersekutu dgn para pemberontak anti Turki. PYD, PKK, bahkan di balik layar menjadi behind the scene kudeta.
(4)
Kini AS dan para pembantunya semisal Saudi, UAE, turut andil dalam penurunan Lira Turki. 27 % hingga 46 % di kwartal kedua 2018.
(5)
Tn. Erdogan berang. Maka ia pun melakukan hal sama. Tak ada istilah sekutu bagi sahabat model AS. Tn. Erdogan 2016, melirik Putin.
(6)
MoU pembelian ratusan paket S400, pipanisasi gas Rusia ke UE via Turki, hingga penolakan Turki ikut serta memboikot Rusia dan Iran.
(7)
Tn. Erdogan menantang, "Aku adalah perisai dan juga pedang. Aku yg sukses menghilangkan 6 digit angka nol th 2005, tentu sangat mampu menyingkirkan satu digit nol. Jika seandainya 1 US= 10 LT. Konspirasi kalian, tak akan kubiarkan sukses."
(8)
Setia dlm politik, cermin ketidakberdayaan dalam lobi. Tak punya alternatif. Sekaligus menandakan, robohnya independensi institusi.
(9)
Tn. Erdogan tengah mengajarkan bahwa berpolitik itu siyasah. Maknanya seni menghadirkan seribu kemungkinan dan alternatif.
(10)
Berpolitik tapi terkurung dlm jebakan aturan dan permainan pihak luar, adalah penegasan dr mental fuqara: tak punya perisai, kehilangan pedang.
(11)
Tn. Erdogan tahu cara membalas kesetiaan rakyat dan fanatisme kader partainya. Totalitas bekerja untuk rakyat. Berbagi ceruk kesejahteraan. Menolak didikte siapapun, apalagi dibentak2 di muka umum.
(12)
Jangan salah setia. Jangan jual kesetiaan.
Primajasa 23.15
Sumber : Fb

0/Post a Comment/Comments