Turki : Siap Bercerai Dengan Amerika Serikat

Menguatnya kekuasaan Erdogan semakin berani menegakkan kepalanya, baik terhadap lawan maupun sekutunya yang lama termasuk AS. Gara-gara ditahannya seorang Pastor Amerika oleh Turki, hubungan semakin tegang dan bergeser menjadi perang ekonomi.
Yuk simak analisa dari Saief Alemdar tentang politik Turki saat ini, selamat menikmati;


Pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan Sabtu lalu bahwa Turki akan mencari sekutu strategis baru sebagai ganti AS merupakan sebuah peringatan serius yang dilontarkan oleh seorang Presiden yang mendapat mandat dari rakyatnya dalam rangka menjadikan Turki sebagai sebuah negara baru yang memiliki independensi dalam mengambil keputusan internasional dan menjadi decision-maker di Timur Tengah.
Pernyataan tersebut merupakan reaksi atas manuver Barat yang berusaha mengahncurkan ekonomi Turki dimana pelemahan Lira mencapai pada titik yang mengkhawatirkan. Inggris, Prancis, AS, dan Israel akhirnya menyadari bahwa Turki di tangan AKP bukan lagi negara lemah secara ekonomi dan politik. Barat kini menyadari bahwa mereka kini sedang berhadapan dengan bekas “kacungnya” yang berpusat di Ankara selama bertahun-tahun lalu sejak jatuhnya Kesultanan Ottoman.
Turki saat ini berhasil membuat ekonominya meroket, berhasil mencapai swasembada di berbagai sektor, utamanya di sektor makanan dan pertanian, artinya Turki sudah memiliki ketahanan pangan. Ketahanan pangan negara ketiga merupakan red-line bagi Barat, karena dengan itu Barat saat ini menjajah negara ketiga. Dengan adanya ketahanan pangan, maka sebuah negara secara otomatis akan memiliki independensi dalam membuat keputusan politis. Kalau istilah Apa Karya, Mantan Menhan GAM, “Asai prut trou, dumpu bereh!”.
Selain itu, Turki juga memiliki kemampuan untuk memproduksi produk-produk strategis, mulai dari produksi mesin kenderaan sipil sampai kenderaan militer. Makanya keputusan Turki beberapa waktu lalu untuk memproduksi pesawat tempur sendiri membuat Barat khawatir. Jadi, potensi SDA dan SDM Turki yang sudah terlalu maju harus distop dulu.
Mungkin salah satu bukti meroketnya perekonomian Turki di bawah AKP adalah peningkatan PDB dari 240 Miliar Dolar tahun 2001 menjadi sekitar 1 Triliun Dolar saat ini. Dengan itu, Turki menjadi negara Islam pertama dan sebelumnya dianggap negara ketiga yang mencapai perkembangan ekonomi seperti Barat, dan diproyeksikan semakin meroket untuk tahun-tahun mendatang. Istilah kata kacung mereka mulai membangkang. Hal ini sangat mengkhawatirkan Barat, makanya tidak ada jalan lain selain distop!
Turki sudah terlanjur menjadi salah satu kekuatan ekonomi, pertanian dan keilmuwan dunia, makanya akhir-akhir ini Turki lebih leluasa dalam mengambil langkah dan kebijakan politiknya tanpa harus terlalu terikat dengan negara-negara pemenang PD II. Itu dia kenapa dengan mudahnya Turki memutuskan untuk membeli misil S-400 dari Rusia, berkoordinasi dengan Moskow terkait dengan konflik Suriah, sikapnya yang tegas dalam isu Palestina, ditambah kesepakatan kerjasama nuklir dengan Rusia yang membuat Turki dapat mengurangi impor gasnya. Dan tahun 2024, sanksi-sanksi yang dikenakan kepada Turki pasca kekalahan PD I akan berakhir, hal itu akan menambah kekuatan Turki, makanya sekali lagi sang kacung lama mulai membangkang, harus distop!
Turki sudah totally sadar, bahwa Turki tidak akan mungkin dapat diterima dalam Uni Eropa, organisisa negara Barat Kristen, Turki sudah totally aware bahwa keanggotaan dan loyalitasnya di NATO mulai diragukan oleh Barat, dan Turki juga sudah sangat menyadari bahwa Barat tidak akan mentolerir kelakuan Turki tersebut. Tetapi, di Abad 21 Barat tidak lagi menjadi satu-satunya pemain di dunia.
Ketika Donald Trump mengumumkan perang ekonomi dengan Turki, Rusia dan Iran, 3 negara yang pernah berbulan madu di Sochi, maka itu akan menambah eratnya hubungan ketiga negara yang bernasib sama tersebut. Ditambah lagi kalau China, India dan Pakistan bergabung, karena ketiganya sudah menyatakan tidak akan berkomitmen pada sanksi ekonomi AS terhadap Iran.

Bisa jadi upaya penghancuran Lira Turki saat ini akan menjadi titik baru perubahan di Kawasan dengan diumumkannya perceraiaan antara Turki dengan Barat dan pada saat yang sama diumumkan walimah pernikahan Turki dengan Rusia. Tetapi, kita tidak perlu terburu-buru menyebar undangan dan euphoria, kapan tanggal perceraian dan pernikahan, biarlah waktu yang menjawab…





Sumber : Fb . Konten dan gambar diambil dari akun fb bersangkutan


dd





Su😁

0/Post a Comment/Comments