ROKOK VS BPJS

Oleh Andi Muhammad Ikram

Apa yang kita bayangkan tentang rokok ?? asap yang mengganggu ? penyakit kanker, paru-paru, gangguan kehamilan dan janin, atau dapat membunuh ? bahkan konsumsi rokok di indonesia merupakan yang terbesar kedua setelah makanan pokok, yaa.. semuanya  itu benar, dan ini mungkin yang menjadi kontropersi di negara kita tentang pengharaman rokok, ada beberapa ulama yang berbeda pendapat tentang pengharaman rokok, kenapa rokok tidak di haramkan di negara ini.? Apakah ada alasan karena rokok merupakan perusahaan yang besar yang bisa memberikan penghasilan kepada negara ?

(sumber : geotimes.co.id)

    Mungki alasan di atas ada benarnya juga, mengingat Keberadaan rokok di indonesia menjadi salah-satu pendapatan negara, Selama 10 tahun terakhir, penerimaan negara dari cukai semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan tren positif ini sejak 2007 dengan total penerimaan dari cukai sebesar Rp44,68 triliun dan terus bertambah hingga Rp145,53 triliun pada 2016.  Sangat besar bukan?.. ketika rokok menjadi musuh yang sangat nyata yang berada di sekitar kehidupan kita dan menyumbangkan beberapa penyakit yang berat, tapi ini menjadi suatu kebiasaan buruk bagi mereka yang mengonsumsinya,...



Setiap taggal 31 Mei World Health Organization (WHO) menginisiasi gerakan sehari tanpa rokok di seluruh dunia, hal ini betujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan. Sebuah gerakan untuk merespon sebuah fakta yang cukup ironis...

    Lalu apa hubungannya dengan BPJS ?? tentu tema diatas yang akan sedikit kita bahas, karena ternyata salah-satu pemasukan BPJS adalah dari rokok yang anda konsumsi, dan banyak orang yang bangga dengan rokoknya karena bisa menyumbang BPJS kesehatan, hal yang aneh dan keliru, ketika jelas-jelas rokok menimbulkan penyakit tapi rokok juga yang menyumbang buat kesehatannya, Walaupun banyak yang berpendapat, subsidi cukai rokok untuk defisit BPJS ini merupakan langkah yang merugikan pendapatan daerah, Namun, alokasi cukai ini merupakan langkah darurat untuk menyelamatkan nyawa BPJS Kesehatan yang kritis akibat defisit yang terus berjalan dari tahun ke tahun. tak heran jika ada yang mengatakan “Merokok meringankan BPJS” atau “Merokok mendukung BPJS”

Itulah yang nyata-nyata terjadi di negeri kita, yang harus sama-sama kita perbaiki, buktinya pendapatan negara tidak hanya berasal dari cukai rokok tetapi banyak sumber daya alam yang dapat dijadikan sebagai penghasilan negara.

“Pertanyannya apakah kita bisa merubah pendangan terhadap bahaya rokok”??.. tentu saja jawabannya bisa, dengan adannya data-data diatas apa yang membuat kita untuk tidak bisa berhenti merokok, mari bersama bahu membahu menolak rokok untuk kemajuan bangsa. Terlambat lebih baik dari pada tidak sama sekali, mulailah dari diri sendiri hingga kelingkungan sekitar kita, dan harus disadari bahwa rokok tidak memberikan keuntungan tatapi sebaliknya kerugian yang nyata bagi diri dan bangsa.

“Semoga Bermanfaat”
Mahasiswa STEI SEBI

1/Post a Comment/Comments

Anonim mengatakan…
Can you suggest anything regarding digital marketing tool system?