Oleh Ghozi Basyir Amirulloh
Beberapa waktu lalu,
salahsatu youtuber menggegerkan publik bahwa dia mengunggah video yang
berjudul “Saya Pamit” bisa jadi video itu menjadi video yang terakhir diunggah.
Seorang youtuber RiaRicis vloger dengan jumlah subscriber (
langganan ) 16 juta peringkat kedua setelah Atta Halilintar. Dalam videonya
sempat mengatakan ada suatu masalah yang tidak bisa diceritakan dipublik. RiaRicis
juga mengatakan bahwa ada suatu masa yang dimana ingin sekali istirahat dari
kegiatan vlog nya.
Ternyata sepenggal video
itu menuai banyak respon dari masyarakat atau penonton. Menuai banyak komentar
positif dan negatif. Bahkan banyak juga dari penonton setia ( TheRicis )
memintanya untuk kembali aktif kembali vlog di youtubenya. Hingga setelah video
“saya pamit” benar adanya unggahan baru bahwa RiaRicis kembali aktif menjadi
youtuber. Padahal tim ricis sedang diliburkan karena beberapa alasannya juga
sejalan dengan video “saya pamit” tersebut.
Segala sesuatu akan hadir
dan terjadi ditengah-tengah kita yang konteksnya bisa jadi sama dengan apa yang
dirasakan RiaRicis karena itu adalah suatu hal yang manusiawi dimana kita
merasa bahwa lelah akan dengan semua yang terjadi disekitar kita. Tinggal
menjadi pilihan kita untuk kuat atau lemah dari sesuatu yang terjadi. Tetap
melaju menjadikan diri kita kuat dan mundur dari peperangan menjadikan kita
pengecut bahwa kita tidak bisa melewati permasalahan yang terjadi. Nilai yang
bisa kita ambil hikmahnya adalah bahwa manusia itu bisa mencapai titik
kesadaran dari apa yang selama ini kita lakukan. Apakah itu baik atau buruk.
Boleh
jadi itulah yang dinamakan Hidayah. Petunjuk dari Allah untuk menjadi pribadi
yang baik atau jika kita tidak mengikuti itu menjadi sebaliknya. Seminimalnya
memperingati bahwa apa yang kita lakukan selama ini apakah untuk Allah SWT atau
malah bernilai kemaksiatan. Penyadaran itu hadir pada saat waktu yang bisa
dibilang tepat sekali yang tadinya terlihat bahagia tiba-tiba menjadi sadar
akan kesalahannya.
Ketika
RiaRicis meminta apakah lebih baik lanjut atau tidak menjadi Vloger direspon
negatif dan juga lebih memerhatikan yang menurutnya Positif dari komentar
TheRicis. Sama dengan kita ketika mengalami hal yang sama pasti kita butuh
orang lain yang bisa menguatkan alasan kita mengikuti pintu hidayah tersebut
atau tidak. Saya pernah menemukan orang yang ibunya meninggal dimana dia sedang
berada dalam kesenangan menurutnya tetapi dengan cara yang kurang baik atau
biasa disebut sedang bandel-bandelnya. Orang ini tersadarkan bahwa ibunya telah
tiada dan apa yang dilakukan saat itu. Keputusan apa yang harus diambil. Apakah
menjadi anak yang shaleh atau kembali seperti biasa. Beberapa hari setelah
kematian ibunya orang inu tersadarkan dan merenung lebih memilih untuk menjadi
orang yang shaleh dan menjauhi perilaku yang tidak baik. Namun, karena bergaul
dengan orang yang menguatkan adalah habitatnya seperti dahulu lagi. Pada
akhirnya seolah tidak menjadi masalah dan kembali dengan perilaku yang sama.
Ketika orang lain menyadarkan pun membelakan dengan pembenaran dan menyalahkan
orang yang mengingatkan. Itulah dimana saat teman itu memiliki nilai yang luar
biasa. Pernyataan bergaul lah dengan orang yang baik memang benar adanya karena
pada saat demikian siapa yang akan membimbing dirinya kepada Jalan-Nya atau
tidak. Tapi bukan berarti pilih-pilih teman secara selektif. Untuk komunikasi
dalam bergaul dengan siapa saja memang perlu karna kita tidak tahu hidayah itu
akan datang melalui apa dan siapa. Kewajiban orang adalah mengingatkan dan
Allah yang memberikan Hidayah. Tinggal manusia bagaimana menghantarkan manusia
yang lain kembali ke jalan yang lurus.
Semoga
kita semua diberikan Hidayah oleh Allah SWT dan mati dalam keadaan Husnul
Khotimah. Konsisten beriman dan beramal shaleh.
Wallahu‘alambishawab