Berawal dari potensi zakat yang sudah banyak di
sampaikan di banyak forum dan data yang ada dari Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) yang menyampaikan bahwa berdasarkan kajian indikator potensi pemetaan
potensi zakat nasional potensi zakat kita mencapai 233,8 Triliun
Hal yang perlu di perhatikan adalah dana zakat
yang bisa di himpun pada tahun2018 hanya 3,4% atau sekitar 8,2 Triliun salahsatu penyebabnya
adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat
Dalam hal ini zakat juga berdampak terhadap
ekonomi secara makro jika dalam Qur’an surat Ar-Rum ayat 30 zakat dibandingkan
dengna riba maka secara ekonomi ayat ini bisa di artikan pertama riba tidak
meningkatkan aggregat supply (AS) atau aggregat Demand
(AD), karen tidak berhubungan dengan sektor Rill. Sebaliknya, riba akan
menunrunkan aggregat Supply (AS) atau aggregat Demand (AD), dan
pada akhirnya menurunkan Aggregat Output. AD jumlah total
permintaan untuk semua barang jadi dan jasa yang di produksi dalam suatu
ekonomi. Dalam jangka panjang, AD=GDP. AS adalah jumlah barang dan jasa akhir
perekonomian, yang diminta pada berbagai tingkat harga yang berbeda Aggregat
Output adalah jumlah seluruh barang barang dan jasa yang dihasilkan didalam
suatu perekonomia pada suatu periode tretentu
Selanjutnya hal yang sangat luarbiasa bisa di
lakukan oleh zakat diantaranya zakat diprediksi dapat menurunkan output, zakat
bisa menaikan aggregat dimand (AD) pada akhirnya bisa menaikan income
(Y) pada akhirnya income juga akan kembali ke peningkatan zakat dan akan
menjadi siklus yang berulan. Zakat yang dikumpulkan oleh lembaga amil zakat ini
akan meningkatkat Investasi (I)
Hikmah dari berzakat sangatlah banyak diantaranya
untuk meningkatkan solidaritas, menjaga integritas, menumbuhkan etos kerja,
menggerakkan ekonomi dan menjaga kepatuhan kepada ulil amri
Daftar
Referensi
BAZNAS. (2020). Efektivitas
Kampanye Zakat Terhdap Brand Lembaga Dan Pengumpulan Zakat 2020.
Kustiawan, T. (2020). Implemtasi
Gerakan Zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia .
Tanjung, H. (2020). Economic Strunggle in
Pandemic Covid-19. 48.
*Penulis adalah Mahasiswa STEI SEBI dan Penerima Beasiswa Bmm