KSAL Turki dan Menhan Turki Ke Libya, Sementara Erdogan ke Qatar.

KSAL Turki dan Menhan Turki sudah turun mengunjungi Libya
Oleh Tengku Zulkifli Usman

(Menhan Turki, Hulusi Akar)

KSAL Turki dan Menhan Turki sudah turun mengunjungi Libya

Sedangkan Erdogan baru saja ke Qatar untuk memperkuat hubungan bisnis dan menambah amunisi pendanaan proyek proyek besar Turki kedepan.
Semua kunjungan ini menunjukkan posisi Turki yang semakin strategis di Libya dan di kawasan secara keseluruhan.
Babak baru kebijakan Turki di Libya akan mengantarkan Turki mendapatkan beberapa keuntungan strategis sekaligus.
Apa makna peningkatan esksalasi Keterlibatan Turki di Libya hari ini?
Pertama: Turki memperkuat daya tawarnya di dunia internasional dengan memperkuat kedaulatan tanah Libya di depan para agresor.
Kedua: Turki mendapatkan keuntungan secara ekonomi yang sangat besar. Terutama soal soal resources di wilayah laut Mediteranian.
Ketiga: Turki akan menjadi negara penyokong utama Libya kedepan dalam segala bidang terutama pengelolaan sumber daya alam Libya yang sangat kaya.
Hal ini sudah dibuktikan dengan ditetapkannya Turki sebagai pemenang berbagai tender megaproyek di libya saat ini oleh pemerintahan GNA.
Keempat: Turki akan menjadi salah satu tuan rumah baru bagi kebangkitan Afrika kedepannya.
Kelima: Posisi turki akan semakin kuat dihadapan negara Eropa yang saat ini juga sedang rebutan kekayaan alam di wilayah laut Mediteranian.
(KSAL Turki

Keenam: Posisi kekuatan pertahanan Turki akan semakin diperhitungkan baik di NATO dan di panggung dunia secara keseluruhan. Ini akan mengantarkan Turki naik kelas dalam bisnis senjata global kedepannya.
Ketujuh: Sukses keterlibatan Turki di Libya akan semakin menaikkan pamor Erdogan di mata dunia dan secara langsung akan memperkuat Erdogan di dalam negeri dalam menghadapi pilpres Turki 2023 kelak.
Kedelapan: Konflik Libya ini akan Memperkuat posisi Turki didepan negara negara Islam yang saat ini terus memusuhi Erdogan(Mesir, Emirat, Arab Saudi, dkk).
Kesembilan: Memperkuat daya tawar turki soal konflik Suriah di depan Rusia. Karena di suriah dan di Libya, Turki sejatinya punya lawan yang sama: Rusia.
Kesepuluh: Konflik Libya ini akan berakhir dengan panas, soal perang antara Turki dengan Rusia disana seperti yang pernah berkali kali saya sebutkan adalah sebagai jalan sangat akhir dan sangat darurat.
Peluang perang besar antara mereka angkanya 40:60. Lebih besar kemungkinan tidak akan terjadi perang terbuka.
Terkahir: Haftar, Mesir, Dkk pendukungnya sudah tidak ada dalam agenda politik Libya kedepan, Libya saat ini sudah masuk fase diplomasi tingkat tinggi antar negara besar yang kuat dan punya ril power dengan agenda agenda besar dunia diatas meja.
Konflik libya saat ini Bukan lagi berada di level pembahasan dengan seorang pemberontak sekelas Haftar yang didukung oleh negara negara lemah semacam emirat, mesir dkk.
Tengku Zulkifli Usman.
Pengamat Dunia Internasional.

Sumber : FB

0/Post a Comment/Comments