Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri
Imam Ahmad di dalam musnadnya meriwayatkan dari Anas bin
Malik bahwa penduduk Mekkah meminta mukjizat kepada Rosulullah Saw., lalu bulan
terbelah menjadi 2 bagian. Bukhari meriwayatkan dari Qatadah, dari Anas bahwa
penduduk Mekkah meminta Rosulullah untuk memperlihatkan mukjizat kepada mereka.
Beliau kemudian memperlihatkan bulan terbelah menjadi dua bagian kepada mereka,
hingga mereka melihat gunung Hira’ berada diantara keduanya. Bukti kebenaran
mukjizat ini ada dalam kitab Allah di awal surat al-Qamar. Allah berfirman;
“Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah. Dan jika
mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling
dan berkata, ‘ini adalah sihir yang terus menerus’. Dan mereka mendustakan
(Muhammad) dan mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada
ketetapannya.” (al-Qamar [54]:1-3)
Suatu ketika, Hudzaifah ibnul Yaman berkhutbah di Madain. Setelah
menyampaikan puja dan puji kepada Allah, ia berkata, “Ketahuilah bahwa bulan
telah terbelah. Ketahuilah bahwa dunia tidak akan lama lagi berpisah. Ketahuilah
bahwa hari ini (di dunia) saatnya menguruskan diri (dengan melakukan banyak
kebaikan), dan esok hari (di akhirat) saatnya berlomba.”
Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, “Bulan terbelah pada
masa Rosulullah hingga orang-orang melihatnya, lalu Rosulullah Saw. Berkata, ‘Saksikanlah
oleh kalian semua!’ orang-orang Musyrik berkata, ‘ ini sihir Abi Kabsyah.’ Mereka
berkata, ‘kami akan bertanya kepada para musafir di luar Mekkah.’ Kemudian mereka
bertanya kepada para musafir. Para musafir memberitahukan mereka melihat bulan
terbelah menjadi dua bagian pada suatu malam.’”
Lihat sirah Nabawiyah hlm 156-157 karya Syekh Abu Bakar
Jabir al-Jaza’iri