3 Hal Yang Membuat Seseorang Bisa Merasakan Manisnya Iman

Oleh: Muzayyana Tartila
Ikhwatifillah,,

Sebelum membahas tentang manisnya iman alangkah lebih baiknya kita mengetahui apa sih itu iman?
Iman itu berupa pembenaran hati’ artinya hati menerima semua ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam. ‘Pengakuan dengan lisan’ artinya mengucapkan dua kalimat syahadat ‘asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah’. Sedangkan ‘perbuatan dengan anggota badan’ artinya amal hati yang berupa keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota badan yang lainnya dengan melakukan ibadah-ibadah sesuai dengan kemampuannya.
Tiga hal yang akan merasakan manisnya iman, yaitu:


Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ  أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.

“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.’’

Mencintai Allah dan Rasulnya lebih dari apa adanya, yaitu mencintai dengan melakukan apa-apa yang diperintahkannya dan menjahui apa-apa yang di larangnya, serta mengikuti syariat  nabi Muhammad dalam semua perkataan dan perbuatannya.

Mencintai seseorang karena Allah, yaitu mencintai seakan-akan ingin mendapatkan kecintaan dan mendapat ridho Allah Swt. Orang yang mencintai seseorang karena Allah maka dia tidak akan terobsesi untuk menjadikan orang yang dicintainya menjadi miliknya. Kenapa bisa begitu? Ya, karena kalau dia cinta karena Allah, dia tahu dengan pasti bahwa makhluk ciptaan Allah adalah milik Allah sepenuhnya.

Tidak mau kembali kepada kekufuran, yaitu seseorang yang sudah teguh dengan keyakinannya, sebagaimana ibarat tidak mau dilemparkan kedalam neraka.

Seseorang akan merasakan manisnya iman awal mula dengan mencintai Allah dan rasulnya, tidak hanya dengan lisan akan tetapi dengan keyakinan dan hati yang sangat tulus dan ikhlas karena-Nya. Selain itu manisnya iman akan lebih terasa apabila kita sempurnakan mencintai Allah. Yaitu dengan menjaga kesempurnaan iman kita kepada Allah Swt, memperbanyak cabanganya dengan amalan yang di cintai Allah, serta menghindari berbagai larangan dari Allah Swt.

Bukti seseorang merasakan manisnya iman yaitu selalu mengutamakan panggilanNya. Sedangakan perasaaan yang dirasakannya yaitu, merasakan lezatnya ketaatan kepaad Alla Swt dan lezatnya menghadapi kesulitan.
Ikhwatifillah,,,

Tak lupa juga bahwa merasakan  manisnya iman tidak mudah, akan tetapi harus dicari dan di usahakan karena Allah. Tipsnya yaitu  dengan memiliki satu amalan yang dirahasiakan, akan tetapi cukup kita dan Allah yang tau, dan meraihnya juga dengan memperbanyak berdoa.
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta cinta-Mu, kecintaan orang yang mencintai-Mu, juga amalan yang menyampaikanku kepada kecintaan terhadap-Mu. Ya Allah, jadikanlah kecintaan terhadap-Mu melebihi kecintaanku terhadap diriku, hartaku, dan air yang dingin”.

 Jadi makna manisnya iman adalah kelezatan dalam melakukan ketaatan dan berani menanggung beban berat ketika menjalankan agama, serta lebih mengutamakan agama daripada dunia. Cinta hamba kepada Allâh dapat terwujud dengan mengerjakan ketaatan dan menjauhi maksiat atau kedurhakaan. Demikian pula halnya cinta kepada Rasûl.

                       
                               

0/Post a Comment/Comments