Kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam Tahun Hijriyah dan Masehi

Pada umumnya kelahiran Nabi Muhammad SAW selalu diperingati tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah. Namun menurut Muhammad Al-Khudari Bek dalam buku Nurul Yaqin, kelahiran Nabi Muhammad terjadi pada hari Senin pagi, 9 Rabi'ul Awwal, yang bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M.  Yuk simak kisah kelahirannya di bawah ini;



Penikahan Abdullah dengan Aminah dan Masa Kehamilannya 


Abdullah bin Abdul Muthalib merupakan anak kesayangan dari Abdul Muthalib. Ia menikahi Aminah binti Wahb bin Abdi Manaf  bin Zuhrah bin Kilab. Sementara umur beliau ketika itu 18 tahun. Aminah merupakan perempuan Quraisy yang paling mulia baik secara nasab maupun kedudukan. Setelah Abdullah menikahinya, kemudian Aminah mengandung Rasulullah SAW. Setelah Aminah mengandung selama 2 bulan, meninggallah sang suami, Abdullah. Ia dimakamkan di Madinah bersama paman-pamannya dari Bani Ady bin Najjar. Sebelumnya, Abdullah melakukan perjalanan dagang ke Syam, kemudian wafat di Madinah dalam perjalanan pulangnya.


Setelah masa kehamilan selesai, Aminah pun melahirkan putranya. Seluruh isi alam pun bersuka cita atas kelahiran sang bayi yang mulia ini, yang kelak akan menghembuskan ke seluruh penjurunya angin budi pekerti dan menyempurnakan akhlak-akhlak mulia. Mahmud Basya al-Falaki menetapkan bahwa peristiwa ini terjadi pada pagi hari senin, 9 Rabi'ul Awwal, bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Bertepatan juga dengan satu tahun setelah peristiwa penyerangan Pasukan Gajah.


Proses kelahiran beliau adalah di rumah Abu Thalib, di pemukiman Bani Hasyim. Orang yang menjadi bidan dalam proses persalinannya ialah Ummu Abdurrahman bin Auf. Ketika beliau lahir, ibunya mengirimnya kepada kakeknya untuk memberinya kabar gembira, lalu kakeknya pun menciumnya dan memberinya nama Muhammad. Nama ini belum banyak dipakai oleh bagnsa Arab sebelumnya, tapi Allah berkehendak untuk mewujudkan ketetapan-Nya yang tercantum di dalam kitab-kitab yang dibawa oleh para nabi sebelumnya seperti Taurat dan Injil. Allah memberikan ilham kepada sang kakek untuk memberikan nama itu sebagai bentuk pelaksanaan ketetapan-Nya. Beliau diasuh oleh Ummu Aiman Barakah Al-Habasyiyah, budak ayahnya, Abdullah. Sementara yang pertama kali menyusuinya adalah Tsuwaibah, budak pamannya, Abu Lahab.


Sumber : Nurul Yaqin karya Muhammad Al-Khudari Bek

0/Post a Comment/Comments