Abbas bin Abdul Muthalib, Tawanan Perang Badar Yang Ternyata Informan Rosulullah

[wartanusantara.id/20-4-2022] Dalam perang Badar, paman Rosulullah SAW Abbas bin Abdul Muthalib ikut perang bersama pasukan musyrikin Quraisy. Kekalahan yang menimpa kaum musyrikin Quraisy, terdapat Abbas bin Abdul Muthalib yang menjadi tawanan.


Abbas bin Abdul Muthalib ikut perang Badar tersebut karena dipaksa. Ketika ia menjadi tawanan, ia diminta untuk menebus dirinya dan keponakannya bernama Uqail bin Abi Thalib. Kemudian ia berkata, "untuk apa kami harus membayar, sedangkan kami ikut hanyalah karena dipaksa?"


"Namun, secara lahiriah engkau tetap musuh kami," jawab Rosulullah.

Akhirnya Abbas membayar tebusan dirinya dan keponakannya. Kemudian ia berkata kepada Rosulullah SAW, "Sungguh engkau telah menjadikan aku orang yang paling miskin di antara orang-orang Quraisy untuk selamanya."

Rosulullah menjawab, "Mana mungkin begitu, bukankah engkau sendiri telah meninggalkan harta yang cukup banyak kepada Ummul Fadhl (istrinya sendiri), lalu engkau berkata kepadanya, 'Bila aku mati, aku meninggalkanmu dalam keadaan kaya?' "

Abbas menjawab, "Demi Allah, tiada seseorang pun yang mengetahui hal tersebut, tetapi mengapa engkau mengetahuinya?"

Masuk Islamnya Abbas bin Abdul Muthalib secara diam-diam


Nama lengkap Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abd Manaf. Ia bergelar Saqi Al-Haramain (penghidang minuman di Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi). Ia termasuk pembesar kaum Quraisy. Ia pun merupakan nenek moyang dari seluruh Khalifah Dinasti Abbasiyah.

Abbas bin Abdul Muthalib merupakan juru bicara Rosulullah SAW dalam proses Bai'at Aqabah II. Saat itu, ia belum masuk Islam.


Abbas bin Abdul Muthalib sebagai informan Rosulullah


Abbas bin Abdul Muthalib masuk Islam sebelum hijrah ke Madinah. Ia ingin berhijrah ke Madinah. Namun Rosulullah menyarankan untuk tetap di Mekkah.

 "Anda lebih baik tetap tinggal di Mekkah,"  bunyi surat Rosulullah kepadanya. Abbas pun mematuhi Rosulullah dan tidak jadi hijrah ke Madinah.

Selama di Mekkah, Abbas menyembunyikan keIslamannya kepada publik. Selama tinggal di Mekkah, ia selalu mengirim surat kepada Nabi dan memberikan informasi-informasi kepada beliau tentang orang-orang kafir Quraisy di Mekkah.

Dalam perang Badar, Rosulullah melarang kaum muslimin untuk membunuh Abbas bin Abdul Muthalib.

Putranya yang bernama Abdullah bin Abbas dikenal sebagai ahli tafsir Al-Qur'an dan digelari dengan Hibr Al-Ummah (ulama umat).


Selesai
Iman Blogger

Sumber diolah dari Nurul Yaqin karya Muhammad Al-Khudari Bek dan Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah

0/Post a Comment/Comments