Ketika Utsman bin Affan Patah Hati

Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat Nabi yang mulia. Ia seorang saudagar yang ulung dan kaya raya. Ternyata sebaik-baiknya Utsman bin Affan punya kisah cinta yang kelam. Mari ikuti alur kisahnya ketika Utsman bin Affan patah hati.

Waktu itu tersebar berita bahwasanya Nabi Muhammad hendak menikahkan anak gadisnya yang cantik jelita bernama Ruqayyah dengan seorang pemuda. Ketika Utsman bin Affan mengetahui berita ini, ia menangis dan merasakan hatinya telah hancur. Betapa ia sudah tergila-gila dengan kecantikannya puteri Nabi itu. Iya sudah sejak lama ia mendambakan Ruqayyah binti Rosulullah.

Utsman bin Affan langsung menghadap bibinya yang kebetulan berprofesi sebagai supranatural yang handal. Sebelum Utsman menyampaikan, bibinya sudah tahu betapa terluka hatinya atas pujaan hati yang tak kunjung dinikahi. 

Bibinya berkata, “Bergemberilah hai Utsman, karena Allah akan memberimu tiga kehormatan, ditambah tiga, ditambah tiga lagi, kemudian ditambah satu dari keluargaku; sehingga jumlahnya genap menjadi sepuluh kehormatan. “ Bibinya melanjutkan lagi, “Hakikatnya engkau mendapatkan anugerah. Tetapi, didahului dengan berita yang menyakitkan hatimu. Demi Allah, engkau akan menikahi perempuan yang telah bersuami. Ia cantik jelita. Tetapi  karena engkau perjaka tampan, maka sebenarnya ia masih gadis. Engkau akan mencurahkan cintamu kepadanya. Dialah puteri seseorang yang agung derajatnya, lulur perangainya dan setinggi langit.”

Utsman tidak memahami bahasa supranatural bibinya,ia bertanya, “Wahai bibi, aku tidak memahami apa yang bibi maksudkan dengan 10 kehormatan? Dan siapa perempuan yang sudah bersuami itu?”

“Utsman, Utsman! Kamu ini tampan tapi bodoh! Siapa sih gadis impianmu! Percayalah ia akan dinikahkan denganmu. Ia puteri pembawa agama yang haq!Maka ikatkanlah hatimu dengannya dan tinggalkanlah berhala-berhala yang tidak akan menyusahkanmu itu! Niscaya engkau mendapat derajat yang tinggi sebanding dengan sepuluh kehormatan bagimu,” Ujar bibinya.

Lalu Utsman menjawabnya, “Sungguh bibi mengatakan yang tidak mungkin terjadi di negeri ini. Ia adalah puteri Muhammad bin Abdullah yang disegani banyak orang. Maka ucapannya (soal pernikahan Rukayah dengan pemuda lain), pastilah benar.”

Dengan keyakinannya, bibinya berkata, “Sungguh cahayanya bersinar terang. Agamanya adalah keselamatan. Urusannya selalu sukses. Tenanglah wahai kemenakanku. Puteri cantiknya pasti akan dinikahkan denganmu.”[1]

Dengan hati yang kesal, Utsman bin Affan pergi. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Abu Bakar. Kemudian ia menceritakan  kepadanya kerisauan hatinya.  Terjadi percakapan antara Abu Bakar dengannya tentang patung-patung berhala yang tidak memberikan manfaat sama sekali.  Lalu Abu Bakar membawanya kepada Nabi. Nabi menyeru Utsman untuk masuk Islam. Utsman menyatakan keislamannya di hadapan Nabi.


Ketika Rosulullah berdakwah secara terbuka di atas bukit Shafa, Abu Lahab (paman Nabi) menentangnya secara keras. Ia memerintahkan anaknya untuk menceraikan Ruqayyah puteri Rosulullah. 

Tak lama kemudian, Rosulullah menikahkan Ruqayyah dengan Utsman bin Affan. Akhirnya wanita pujaan hatinya kini berada dalam dekapan hatinya. Betapa senangnya hati Utsman. Abu Bakar pun bersyair;

“Sebaik-baik istri yang dilihat insan, adalah Ruqayyah istri Utsman.”
Kemudian bibinya menyahut;

Benarlah ramalanku, Allah menunjuki Utsman
Ia pun menginsyafkanku, turut mendapa kebanaran.
Kami mengikuti Muhammad, demi kebanaran
Agama yang benar, telah sekian lama kami impikan

Sang pembawa kebenaran, menikahkan puterinya
Pasangan ideal bak purnama dan matahari di angkasa
Tebusanmu, wahai putra bani Hasyim, adalah jiwaku
Engkau utusan Allah kepada semua kaummu[2]





[1] Percakapan ini diambil dari buku berjudul Biografi&Keteladanan 10 Sahabat Ahli Surga karya M. Nipan Abdul Halim. Hlm 145-146
[2] Ibid, hlm 147.

0/Post a Comment/Comments