Membaca Konfrontasi AS-Cina Pasca Covid19

Jika AS memulai perang dengan Cina pasca Covid19 ini, tentu merugikan AS sendiri.
Kalau AS tidak memerangi Cina pasca Covid19 ini, Cina justru akan semakin kuat dan tidak bisa ditaklukkan lagi.
Jadi bagi AS, Cina adalah buah simalakama. Diperangi saat ini tidak mudah takluk, di perrangi di masa depan akan sangat melelahkan.
Kita sekarang memasuki abad "China Factor" abad dimana semua kejadian perubahan dunia kedepan sangat dipengaruhi oleh Cina.
Kalau melihat persaingan AS-Cina dua dekade terakhir, Hampir mustahil saat ini AS berani melakukan "Direct Konfrontation" dengan Beijing.
Melihat fakta di lapangan, kekuatan militer Cina 8 tahun terakhir naik sangat drastis. Inilah mengapa AS tahun 2015 lalu memasukkan Cina-Rusia sebagai musuh utama dalam kebijakan luar negerinya.

Diakui atau tidak, AS sudah lama menaruh perhatian khusus atas kenaikan budget militer Cina yang signifikan.
Diakui juga atau tidak, AS sudah lama takut melihat perkembangan Tiongkok yang begitu cepat dan melesat.
Kalau dulu AS memasukkan Rusia sebagai musuh utama, beda dengan sekarang. Cina adalah top enemy yang harus lebih dahulu dilenyapkan.
Persaingan antara AS-Cina adalah pertaruhan eksistensi bukan sekedar persaingan biasa. Karena antara cina dan AS harus ada satu yang mati agar yang satunya lagi bisa tetap hidup.
Inilah mengapa punya slogan dan prinsip hidup yang sama kerasnya dengan AS. Cina sering menyebut dengan sebuah ungkapan "gak boleh ada dua matahari diatas sebuah gunung". Anda silakan tafsirkan sendiri ungkapan ini.
Soal kekuatan militer, Cina bukan lawan yang mudah. Cina walaupun kalah budget uang, tapi tentara Cina mencapai jutaan yang aktif dan juga jutaan tentara cadangan.
Soal teknologi informasi, Cina setara dengan AS dan Jepang. Dimana saat ini ada 5000 tower teknologi 5G menyebar di seluruh Eropa dan itu semua punya Cina.
Soal perlengkapan perang, Cina juga bukan lawan yang mudah. Cina sekarang punya semua perlengkapan yang sama dengan apa dimiliki AS termasuk Bom Nuklir.
Soal jumlah penduduk, cina punya hampir dua kali lipat dari penduduk AS. Inilah mengapa AS sampai saat ini belum pernah berani menggertak Cina sama sekali.
Bahkan di masa Presiden obama memimpin AS, Obama kelabakan akibat perang mata uang(Currency War) dengan Cina.
Maka dengan melihat berbagai jenis Hybrid war selama ini antara Cina dan AS, sangat tidak tertutup kemungkinan corona virus ini juga bagian dari grand strategi ini.
Soal domestik dalam negeri, Pemimpin AS dan Cina sama sama memiliki masalah krusial masing masing. tapi di titik ini Presiden AS lebih lemah di depan rakyat AS ketimbang Posisi Xi Jinping di depan rakyat Tiongkok.
Donald Trump punya legitimasi yang lemah di depan rakyat AS akibat sengketa dan skandal pilpres. Sedangkan Xi Jinping sedang berada di puncak legitimasi setelah dia ditetapkan sebagai Presiden Cina seumur hidup.
Cina secara domestik juga punya masalah soal kemiskinan dan tenaga kerja. Secara riset, cina saat ini hanya mampu mensejahterakan 400 sd 500 juta warganya dari 1,4M rakyat Cina, selebihnya Cina belum mampu.
Kebebasan pers dan kebebasan berbicara di Cina juga menjadi PR tersendiri kalau berbicara melawan AS. AS sebaliknya, dimana rakyat menikmati kebebasan sebebas bebasnya.
Secara keseluruhan, AS tidak kalah punya PR yang luar biasa apabila bersiap berperang dengan Cina.
Inilah mengapa, banyak pakar militer dan intelijen dunia memprediksi bahwa posisi AS saat ini benar benar sulit. Salah langkah kedepan akan bisa mengubur AS salamnya.
Saya ingat prediksi pendiri Hamas Palestina Syeikh Ahmad Yassin. Bahwa AS akan roboh antara tahun 2025-2030.
Analisa alm Ahmad Yassin bukan tanpa dasar. Analisa beliau bukan berdasarkan raba raba. Beliau alm adalah pimpinan negara yang banyak menerima hasil kajian politik dan intelijen lintas negara kala itu. Terutama dengan negara negara islam di dunia.
Saya pribadi melihat, pasca covid19 ini posisi AS di dunia tidak akan se strategis posisi AS dimasa lalu. AS akan berubah total, dia bukan lagi sebagai pemain utama dan tunggal pasca covid19 ini kedepan.
Sedangkan posisi cina sendiri, pelan tapi pasti dia akan terus menguat saat AS tidak berani berperang langsung. Mengundur waktu hanya akan semakin membawa cina ke puncak kekuatan dunia dalam waktu satu dekade kedepan.
Posisi cina saat ini ibarat kata pepatah dunia militer modern" too strong to fail, too weak to control".
Tengku Zulkifli Usman.
Analis Politik Dunia Islam Internasional.

0/Post a Comment/Comments