Mengusung tema “Affordability of Energy-Efficient and Resilient Homes”, forum ini menjadi ajang strategis bagi Indonesia untuk menegaskan dukungan terhadap riset OECD yang tengah berlangsung di tanah air, serta menyampaikan target ambisius menuju pembangunan zero-carbon buildings pada tahun 2030.
“Indonesia berkomitmen untuk transisi dari net-zero energy buildings menuju zero-carbon buildings,” ujar Fahri Hamzah.
Dalam forum tersebut, Fahri juga memaparkan program pembangunan 3 juta rumah yang mencakup kawasan perkotaan, pedesaan, dan pesisir. Program ini dirancang dengan prinsip efisiensi energi dan ketahanan bencana sebagai solusi atas backlog perumahan nasional.
Indonesia juga akan memperkuat regulasi terkait embodied carbon dan sistem penilaiannya, serta mendorong penggunaan material lokal rendah karbon seperti bambu, kayu tahan gempa, dan beton modular ramah lingkungan.
“Forum OECD menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen globalnya dalam pembangunan perumahan berketahanan dan terjangkau,” tambah Fahri.
Kehadiran Indonesia di forum ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dengan OECD dan mempercepat terwujudnya pembangunan perumahan nol karbon yang inklusif dan berkelanjutan.
Diolah dari FB